Pages

Minggu, 06 Januari 2013

Pengertian Citra Digital

Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi f(x,y), berukuran M baris dan N kolom, dimana x dan y adalah koordinat spasial dari citra, sedangkan f(x,y) merupakan intensitas atau tingkat keabuan dari citra pada titik tersebut. Apabila nilai x, y, dan f secara keseluruhan memiliki nilai yang berhingga (finite) dan bernilai diskrit, maka citra tersebut disebut dengan citra digital (Putra, 2010). 

Citra digital merupakan representatif dari citra yang diambil oleh mesin dengan bentuk pendekatan berdasarkan sampling dan kuantisasi. Sampling menyatakan besarnya kotak-kotak yang disusun dalam baris dan kolom atau dengan kata lain sampling pada citra menyatakan besar kecilnya ukuran piksel (titik) pada citra, dan kuantisasi menyatakan besarnya nilai tingkat kecerahan yang dinyatakan dalam nilai tingkat keabuan (grayscale) sesuai dengan jumlah bit biner yang digunakan oleh mesin atau dengan kata lain kuantisasi pada citra menyatakan jumlah warna yang ada pada citra (Basuki, 2005). 

Citra digital dapat dimodelkan sebagai suatu matriks dimana indeks baris dan kolomnya menyatakan suatu titik pada citra tersebut dan elemen matriksnya menyatakan tingkat keabuan pada titik tersebut. Berikut ini adalah pemodelan citra digital dalam bentuk matriks berukuran N x M. 


Nilai pada suatu irisan antara baris dan kolom (pada posisi x,y) disebut dengan picture element, image element, pels, atau pixel. Istilah pixel merupakan istilah yang sering digunakan dalam citra digital (Putra, 2010). Berkaitan dengan pemodelan citra digital dalam bentuk matriks, Basuki (2005) memberikan gambaran sebagai berikut.


SUMBER

Basuki, Ahmad, 2005, Pengolahan Citra Digital Menggunakan Visual Basic, Graha Ilmu: Yogyakarta.
Putra, Darma, 2010, Pengolahan Citra Digital, Penerbit ANDI: Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar